Proposal Penelitian Penelitian Tindakan Kelas
PENERAPAN METODE SHORT CARD DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MUFRODAT DI MI BAITUL MUTTAQIN KEDUNGADEM-BOJONEGORO
By: Evi Muzaiyidah Bukhori (Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar bahasa
asing merupakan usaha yang berat dan menjenuhkan yang kadang kala membuat orang
frustasi. Hal itu di sebabkan karena belajar bahasa asing merupakan upaya untuk
membangun situasi dan kondisi baru dalam diri seseorang, untuk dapat
berinteraksi dan berkomunikasi dengan pemilik bahasa asing tersebut.
Kondisi baru tersebut adakalanya berbeda sama sekali dengan kondisi bahasa ibu
baik dalam tataran system fonologi, marfolagi, maupun sintaksisnya, dan
adakalanya memiliki kemiripan dengan kondisi bahasa ibunya. Oleh karena itu berbagai kiat perlu dilakukan
terus-menerus di tengah-tengah upaya mempelajari bahasa asing. Salah satu kiat
yang dapat dilakukan untuk menghindari
kejenuhan belajar pembelajaran baik itu visual, audio, dan audio visual.[1]
Dalam sekolah ini masih terdapat beberapa guru yang melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode tradisional, yang mana guru mendominasi proses
pembelajaran dan siswa hanya disuruh mencatat materi pelajaran yang sudah
dicatatkan oleh guru di papan tulis (dekte). Siswa akan cenderung pasif,
Mata
pelajaran bahasa arab dewasa ini mutunya masih sangat rendah karena belum
mencapai target yang diinginkan secara memadai. Banyak metode yang ada dalam
dunia pendidikan, salah satu alternative adalah Metode (Short card)
yang mana suatu cara teknik mengajar yang diterapkan untuk
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik,
klasifikasi, fakta tentang obyek atau interview informasi. Gerakan fisik yang
dominan dalam metode ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau
bosan. Metode ini juga sangat efektif untuk melatih keterampilan menulis dan
berbicara sesuai dengan proses berbahasa yang diyakini merupakan proses
rangsangan, tanggapan (stimulus respon). Adapun
efektifitas penggunaan
dari metode ini
tergantung pada kreatifitas
guru
tersebut,
dan kartu yang bervariasi ini hanya sebagai hiasan dinding belaka.
Dengan pendekatan
disiplin belajar “Learning
Vocabs by cards Everyday” yaitu mempelajari kosakata melalui kartu-kartu
yang dilakukan setiap hari akan
meningkatkan proses pemahaman siswa. Proses ini akan lebih berhasil apabila ditunjang dengan
sistem yang rekreatif. Tujuan dari metode ini merupakan
sebuah pemenuhan dari penggunaan
target bahasa secara komunikatif. Dengan menggunakan metode ini, para murid dibiasakan untuk
membentuk kebiasaan baru
dalam penggunaan bahasa
arab tanpa adanya pengaruh-pengaruh dari bahasa asli
mereka.
Berdasarkan pemikiran di atas,
maka pengembangan metode (Short card) ini
berfungsi untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap mufrodat bahasa
arab untuk mengetahui
tingkat keberhasilan pembelajaran.
Hasil pengembangan ini diharapkan
bisa bermanfaat untuk
menguji efektifitas penerapan
metode (Short card) terhadap peningkatan
kemampuan berbahasa arab serta
mengetahui motivasi siswa
melalui metode alternatif
dan variatif ini. Maka penulis mencoba untuk mengkaji dan
meneliti pendidikan Bahasa Arab khususnya
berkenaan dengan motivasi
belajar siswa, untuk
itu penulis mengangkat judul:
"Penerapan metode (Short card) dalam
meningkatan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran mufrodat di MI Baitul Muttaqin Kedungadem-Bojonegoro".
B. RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang diatas, saya dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode (Short card) dalam
pembelajaran mufrodat di kelas V MI Baitul Muttaqin
Kedungadem-Bojonegoro?
2. Bagaimana motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran mufrodat setelah diterapkannya metode (Short
card) di kelas V MI Baitul Muttaqin Kedungadem-Bojonegoro?
C. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan
masalah diatas, maka penelitian bertujuan untuk :
- Untuk mendeskripsikan penerapan metode (Short Card) dalam pembelajaran mufrodat di kelas V MI Baitul Muttaqin Tlogoagung Kedungadem Bojonegoro.
- Untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran mufrodat setelah diterapkannya metode (Short Card) di kelas V MI Baitul Muttaqin Tlogoagung Kedungadem Bojonegoro.
D.
HIPOTESIS TINDAKAN
- Dengan Pengunaan Metode (Short Card) dalam pembelajaran mufrodat sebagai motivasi belajar siswa kelas V MI Baitul Muttaqin Tlogoagung Kedungadem Bojonegoro.
- Dengan menerapkan metode (Short Card) dapat meningkatkan kwalitas hasil pembelajaran Mufrodat pada pelajaran Bahasa Arab kelas V MI Baitul Muttaqin Tlogoagung Kedungadem Bojonegoro.
E.
MANFAAT
PENELITIAN
Bagi Sekolah
Ø Penggunaan
media ini merupakan hal yang sangat penting bagi sekolah guna mencapai tujuan
pengajaran Bahasa Arab yang lebih baik.
Bagi Guru
Ø Untuk memperluas dan menambahkan wawasan
serta kreativitas berfikir dalam mengembangkan potensinya sebagai pendidik.
Ø Diharapkan akan dapat membantu dan
mempermudah para guru dalam menyampaikan materi pelajaran khususnya mata
pelajaran Bahasa Arab.
Bagi Siswa
Ø Agar anak didik dapat melafadzkan mufrodat
dan kalimat bahasa arab dengan fasih dan benar.
Ø Melatih pengucapan anak didik untuk terampil
berbahasa arab.
Bagi
Peneliti
Ø Peneliti
dapat mengetahui keberhasilan yang dicapai dalam penggunaan media pembelajaran
ini pada pembelajaran Bahasa Arab yang lebih baik, khususnya di kelas V MI
Baitul Muttaqin Tlogoagung Kedungadem Bojonegoro.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Media Pembelajaran (Short Card)
1.
Pengertian
Metode Short Card
Dalam Bahasa Arab istilah yang
sering dipakai untuk menunjuk kata metode adalah
thariqah. Metode adalah
rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis
berdasarkan pendekatan yang ditentukan[2].
Menurut Winarno Surahmad menegaskan bahwa metode
pengajaran adalah cara, yang
di dalam fungsinya
merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Makin baik metode yang diterapkan, maka makin efektif
pencapaian tujuan.
Sedangkan untuk menetapkan
apakah sebuah metode dapat disebut
baik diperlukan patokan
yang bersumber dari
beberapa faktor yang
di antaranya adalah tujuan
yang akan dicapai
dan yang merupakan
faktor utama.
Adapun yang
dimaksud metode pengajaran
menurut Abu Bakar Muhammad adalah
sebagai suatu aturan
yang dilalui oleh
guru di dalam menyampaikan pelajarannya,
agar dapat sampai
pengetahuan itu kepada pikiran siswa dengan bentuk yang baik
untuk mencapai tujuan pendidikan. Metode
dalam pembelajaran banyak
sekali jenisnya, karena
metode dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1) Tujuan yang
beragam jenis dan fungsinya
2) Peserta didik yang
beragam tingkat kematangannya
3) Situasi yang
beragam keadaannya
4) Fasilitas yang
beragam kualitas dan kuantitasnya
5) Pribadi guru serta
kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda
Metode Pengajaran merupakan bagian
dari strategi pengajaran. Metode Pengajaran dipilih berdasarkan dari atau
dengan pertimbangan jenis strategi pengajaran
yang telah ditetapkan
sebelumnya. Begitu pula
metode merupakan bagian yang
integral dengan sistem
pengajaran maka perwujudannya
tidak dapat dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang lain. Hal
ini berarti pula bahwa di dalam memilih metode yang akan
dioperasikan dalam interaksi
belajar mengajar, senantiasa
dengan mempertimbangkan komponen sistem pengajaran yang lain.
Para pendidik (guru) harus memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya, yang
dipandang lebih efektif
dari pada metode-metode lainnya, sehingga kecakapan
dan pengetahuan yang
diberikan oleh guru
itu benar-benar menjadi milik
siswa. Jadi jelaslah bahwa
metode adalah cara
yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin
tepat metodenya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan
tersebut.
Demikian juga tingkat intelektual,
perbedaan kesanggupan dan kecepatan. Ada enam unsur dasar dari suatu metode,
antra lain:
a)
Authority, yaitu
adanya semacam ثقة dari
seorang guru, membuat murid yakin dan percaya pada dirinya
sendiri.
b)
Infantilisasi, murid
seakan-akan seperti anak
kecil yang menerima "authority" dari
guru. Ilmu masuk
tanpa disadari seperti
apa yang dialami oleh seorang
anak kecil.
c)
Dual
komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang berupa rangsangan semangat
dari keadaan ruangan
dan dari kepribadian seorang guru.
d)
Intonasi, guru
menyajikan materi pelajaran dengan
tiga intonasi yang berlainan.
e)
Rhythm, yaitu
pelajaran membaca dilakukan dengan
irama, berhenti sejenak di
antara kata-kata dan
rasa yang disesuaikan
dengan nafas irama dalam.
f)
Keadaan Pseudo-Passive, keadaan
murid rileks tetapi
tidak tidur sambil mendengar
irama musik.[3]
2.
Tujuan
Menggunakan Metode Short Card
Tujuan dari
strategi dan metode
belajar menggunakan Short Card ini adalah
untuk mengungkapkan daya
ingat terhadap materi
pelajaran yang telah dipelajari
siswa.[4]
3.
Hal- Hal yang
Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Short Card
Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan
metode
Short Card antara lain :
a)
Kartu-kartu
tersebut jangan diberi nomor urut
b)
Kartu-kartu
tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
c)
Jangan memberi
“tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
d)
Kartu-kartu tersebut
terdiri dari “beberapa
bahasan” dan dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai
dengan jumlahsiswa.
e)
Materi yang
ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari oleh
siswa. Metode ini dapat
mengaktifkan siswa yang kelelahan.
Metode dapat digunakan
untuk mengaktifkan siswa dalam
mempelajari materi yang bersifat konsep, karakteristik. [5]
5. Kelebihan Metode pengajaran
1. Guru mudah
menguasai kelas
2. Mudah dilaksanakan
3. Mudah
mengorganisir kelas
4. Dapat diikuti
jumlah siswa yang yang banyak
5. Mudah
menyiapkannya
6. Guru mudah
menerangkan dengan baik. (Roestiyah, 1994 : 64)
6.
kelemahan metode pengajaran
a.
Kemungkinan
terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban
yang kebetulan menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang
diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
B. MOTIVASI BELAJAR
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah pendorongan ; suatu usaha yang disadari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut John P.
Campbeli dkk, menambahkan rincian dalam definisi motovasi dengan mengemukakan
bahwa motivasu=I mencakup didalamnya arah, tujuan, tingkah laku [6]
.
2. Tujuan Motivasi Dalam KBM
Dalam soal belajar motivasi itu sangat penting. Motivasi adalah syarat
mutlak untuk belajar. Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu
para siswa agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi
belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan dan
ditetapkan didalam kurikulum [7]
.
C. Pembelajaran Mufrodat dalam Bahasa Arab
1. Pengertian Pembelajaran Mufrodat dalam Bahasa Arab
Pelajaran
bahasa Arab yang pertama
kali diberikan adalah membaca sebab tujuan
utama pengajaran bahasa
Arab adalah agar
siswa mampu membaca atau
berbicara dalam pembicaraan
sehari-hari dengan berbahasa arab dan
membaca Al-Qur'an dalam
sholat dan do'a-doa,
yang disebut berbahasa itu adalah
berbicara secara lisan.
Berdasarkan
kurikulum Departemen Agama
Bahasa Arab mulai diajarkan di MI pada kelas IV akan
tetapi pada kenyataanya banyak sekali MI yang
menyelenggarakan pelajaran Bahasa
Arab mulai kelas
I. Dalam pengajaran suatu
bahasa, tidak bisa terlepas dari
penguasaan kosakata bahasa tersebut demikian halnya dalam pengajaran bahasa arab.
Langkah awal dalam memperkenalkan bahasa
arab adalah dengan pengenalan kosakata (mufrodat) terlebih dahulu.
Harmer menyatakan bahwa dalam memperkenalkan
kosakata kepada murid, ada empat hal
yang harus diperhatikan yaitu:
1. Makna kata
2. Penggunaan kata
3. Pembentukan kata
4. Struktur kata
v
Karakteristik anak bahasa
untuk anak usia MI/SD
·
Anak-anak belajar sambil
bekerja /bermain/ beraktivitas
·
Anak-anak memperoleh
pemahaman melalui gerakan
(isyarat tangan),mata, dan lain-lain.
·
Mereka suka bermain dan
mempelajari sesuatu yang mereka senangi
·
Anak-anak sudah dapat
beragumentasi (membantah)
·
Kosakata anak-anak tidak
sama dengan kosakata orang dewasa. Artinya anak-anak belum memahami ungkapan
yang biasa digunakan oleh orang dewasa.
v
Karakteristik Guru bahasa
Arab untuk anak antara lain:
·
Menguasai konsep tentang prinsip-prinsip dasar pembelajaran
bahasa arab untuk anak.
·
Memahami karakter anak di
setiap masa perkembangannya.
·
Terampil, kreatif, penuh
semangat, dan menyenagkan.
Mata pelajaran bahasa Arab merupakan salah satu mata
pelajaran yang isinya mencakup mata pelajaran
membaca, menyimak, berbicara
dan menulis.
Kosakata merupakan salah satu unsur bahasa yang harus
dikuasai oleh pembelajar bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran
berkomunikasi dengan bahasa tersebut.[8]Jadi pembelajaran
mufrodat adalah cara
yang digunakan oleh guru
untuk menyampaikan pelajaran kepada
peserta didik baik itu makna kata
maupun suku kata.
2. Teknik-teknik Pengajaran Mufrodat
Adapun tahapan dan
teknik pengajaran mufrodat atau
pengalaman belajar siswa dalam mengenal dan memperoleh makan mufrodat
dipaparkan sebagai berikut.[9]
a. Mendengarkan kata
Ini adalah tahap
yang pertama. Berikan
kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan kata yang diucapkan
guru, baik berdiri sendiri maupun di
dalam kalimat. Apabila unsur bunyi dari kata itu
sudah dikuasai oleh siswa,
maka dalam dua
atau tiga kali
pengulangan, siswa telah mampu mendengarkan secara benar.
b. Mengucapkan kata
Tahap berikutnya adalah mmeberi kesempatan
kepada siswa untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan kata baru
membantu siswa mengingatnya dalam waktu yang lebih lama.
c. Mendapatkan makna kata
Berikan arti kata kepada siswa dengan sedapat mungkin menghindari
terjemahan, kecuali kalau
tidak ada jalan
lain. Saran ini dikemukakan, karena
kalau guru setiap
kali selalu menggunakan bahasa ibu
siswa, maka tidak
akan terjadi komunikasi
langsung dalam bahasa yang sedang dipelajari, sementara itu makna kata
akan cepat dilupakan oleh siswa.
d. Membaca kata
Setelah siswa mendengar, mengucapkan dan memahami makna kata-kata baru,
guru menulisnya dipapan
tulis. Setelah itu
siswa diberi kesempatan untuk
membacanya dengan suara yang keras.
e. Menulis kata
Akan sangat membantu penguasaan
kosakata, kalau siswa
diminta menulis kata-kata yang baru dipelajarinya pada saat makna kata-kata
itu masih segar
dalam ingatan siswa.
Siswa menulis dibukunya masing-masing dengan
mencontoh apa yang
ditulis guru di
papan tulis. Dalam hal
menulis kata di
papan tulis ini,
guru sebaiknya memnbiasakan diri
untuk menulis setiap isim mufrad didikuti dengan bentuk jamaknya,
dan setiap fi'il
madhi diikuti dengan
bentuk mudharinya ini berlaku
tentu saja apabila
pelajaran telah sampai pada pengenalan jamak dan perubahan
fi'il.
f. Membuat kalimat
Tahap terakhir dari
kegiatan pengajaran kosakata
adalah menggunakan kata-kata baru
itu dalam sebuah
kalimat yang sempurna, secara
lisan maupun tertulis.
Guru memberikan contoh kalimat kemudian meminta siswa membuat
kalimat serupa. Latihan ini sangat membantu memantapkan pengertian siswa
terhadap makna kata. Sudah barang
tentu tidak semua
kata-kata baru harus
dikenalkan dengan semua
prosedur atau langkah
di muka. Faktor waktu
harus juga diperhitungkan. Untuk itu
perlu dipilih kata-kata
yang memang sulit,
atau kata-kata yang
memang hanya difahami maknanya secara utuh apabila
dihubungkan dengan konteks.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan pendekatan
kualitatif. pendekatan ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain,
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.[10]
1.
Setting
Penelitian
a.
Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di MI Baitul Muttaqin Kedungadem
Bojonegoro untuk mata pelajaran Bahasa Arab dalam
pembelajaran Mufrodat kelas V.
b.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru
2012/2013, yaitu bulan Juli sampai dengan September. Penentuan waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus
yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
c.
Siklus
penelitian tindakan kelas (PTK)
PTK dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat
peningkatan hasil belajar dan aktifitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran
bahasa Arab dalam pembelajaran Mufrodat.
2.
Persiapan
PTK
Dalam pelaksanaan PTK, peneliti akan menjelaskan tentang
perincian yang akan dilaksanakan, yaitu (a) rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), (b) silabus, (c) mengumpulkan referensi untuk pembuatan materi PTK, (d)
pembuatan media gambar, (e) menyiapkan strategi yang tepat untuk diterapkan.
Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) lembar
kerja siswa (LKS) (2) lembar pengamatan diskusi, dan (3) lembar evaluasi. Dalam
persiapan juga akan disusun daftar nama kelompok diskusi yang dibuat secara
heterogen.[11]
3.
Subjek
Penelitian
Dalam PTK ini yang
menjadi subjek penelitian adalah semua siswa kelas
V
yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.Waktu
penelitian selama 2 bulan.
4.
Sumber Data
(1)
Siswa
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan motivasi
siswa dalam proses belajar mengajar.
(2)
Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran
dengan media Short Card menggunakan pendekatan kualitatif dan hasil
belajar serta motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
(3)
Teman sejawat
dan kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber
data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari siswa maupun
guru.
5.
Teknik
dan Alat Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.
Teknik
pengumpulan data PTK
1.
Observasi:
dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi siswa dalam PBM dan metode
Short Cart pembelajaran Mufrodat
dengan pendekatan kualitatif.
2.
Wawancara:
digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan siswa
implementasi metode Short Card dalam pembelajaran Mufrodat dengan
pendekatan kualitatif.
3.
Diskusi antar
guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.
b.
Alat
pengumpulan data PTK
1.
Tes:
menggunakan butir soal/instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pretes dan postes yang diberikan kepada
siswa pada setiap awal dan akhir pembelajaran pada masing-masing siklus yaitu,
siklus I dan siklus II.
2.
Observasi:
menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar mata
pelajaran bahasa Arab dalam pembelajaran Mufrodat dengan pendekatan kualitatif.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi secara langsung yaitu,
peneliti berperan sebagai pengamat untuk melihat dan mengamati perilaku siswa
yang berkaitan dengan tindakan yang diberikan.
3.
Wawancara:
menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan
teman sejawat tentang pembelajaran Mufrodat dengan pendekatan Kualitatif. Wawancara
dengan Guru bidang study digunakan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran
yang dihadapi, baik metode pembelajaran yang digunakan, perilaku siswa maupun
hasil belajar siswa. Sedangkan wawancara dengan siswa digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Arab pada
pembelajaran Mufrodat dan media pembelajaran yang diterapkan oleh Guru bidang
study.
4.
Rekaman Data atau Catatan Lapangan: untuk merekam
semua kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
6.
Analisis
data
Analisis dilakukan peneliti sejak
awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Pada waktu dilakukan pencatatan
lapangan melalui observasi atau pengamatan tentang kegiatan pembelajaran di
kelas, peneliti langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana
kelas, cara guru mengajar, hubungan guru dengan siswa, interaksi siswa dengan
siswa dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan penelitian ini,
peneliti menggunakan data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan
tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau
sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktifitas siswa
mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri,
motivasi belajar, dan sejenisnya.
Data yang dikumpulkan pada setiap
kegiatan observasi dari pelaksaaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif
dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar: dengan menganalisis rata-rata
ulangan harian. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan
rendah. Aktifitas siswa dalam PBM dengan
menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam PBM tersebut. Kemudian dikategorikan
dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Implementasi pembelajaran dengan
menganalisis tingkat keberhasilannya, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi
berhasil, kurang berhasil, tidak berhasil.
I.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja harus realistis
dan dapat di ukur, bagian-bagian dari indikator kinerja dalam penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
- Siswa
a.
Tes: rata-rata
nilai ulangan harian. Sekurang-kurangnya 80% siswa dapat mengerjakan dengan
benar soal-soal Mufrodat tentang profesi.
b.
Observasi:
keaktifan siswa dalam proses berlajar mengajar.
- Guru
1)
Dokumentasi:
kehadiran siswa
2)
Observasi:
hasil observasi.
K.
Rencana Kerja
Adapun rencana kerja yang akan dilakukan dalam Penelitian
Tindakan Kelas, adalah berikut rinciannya :
No.
|
Jenis
kegiatan
|
Minggu
ke
|
|||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1.
|
Penyusunan
proposal
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pelaksanaan
siklus 1
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Analisis
data
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
4.
|
Pelaksanaan
siklus 2
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
5.
|
Analisis
data
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
6.
|
Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
7.
|
Seminar
hasil PTK
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
8.
|
Perbaikan
dan penggandaan laporan PTK
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
DAFTAR PUSTAKA
1.
Arsyad, Azhar, April
2002, "Bahasa Arab
dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikiran)",
Makasar: Pustaka Pelajar.
2. Fuad,
Effendy Ahmad. 2005, "Metodologi Pengajaran Bahasa Arab"
Malang: PT. Misykat.
3. J.
Moleong lexy. 2007,
"Metodologi Penelitian Kualitatif", Bandung: Remaja Rosdakarya.
4.
Kunandar, 2008, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta Utara :PT. Raja Grafindo.
5. Ngalim Purwanto,
1990, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
6.
Rosyidi, Abdul
wahab, 2008, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Press.
7. Suja'i. 2008,
"Inovasi
Pembelajaran Bahasa Arab", Semarang:
Walisongo Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar