PENDEKATAN SISTEM DAN DESAIN
PEMBELAJARAN
By: Evi Muzaiyidah Bukhori (Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu
masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan
kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Mata pelajaran bahasa tidak
diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi karena yang dipelajari
lebih banyak bahasa sebagai ilmu bukan sebagai alat komunikasi.
Penetapan
standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang sangat penting dan strategis
untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Melalui standar proses
pendidikan setiap guru atau pengelola
sekolah dapat menentukan bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung.
Proses
pembelajaran merupakan adalah merupakan sistem. Dalam rangka sistem desain
pembelajaran kita dihadapkan pertanyaan
tentang bagaimana cara mendesain suatu program, struktur program yang bagaimana
yang akan dipergunakan dan pola mengajar apa yang akan diterapkan sehubungan dengan pelaksanaan
program yang telah didesain.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian pendekatan sistem pembelajaran itu?
2.
Apa komponen dasar dalam desain pembelajaran?
3.
Pendekatan
apa yang digunakan dalam desain pembelajaran?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian pengertian sistem pembelajaran
2.
Mengetahui
komponen dasar dalam desain pembelajaran
3.
Mengetahui
pendekatan yang digunakan dalam desain pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian sistem
pembelajaran
Istilah sistem adalah suatu konsep
yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat
komponen atau unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan pengertian diatas, maka
ada tiga hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem. Pertama ,
setiap sistem pasti memiliki tujuan. Kedua, sistem selalu mengandung
suatu proses, Proses adalah rangkaian kegiatan. Ketiga, proses kegiatan
dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau
unsure-unsur tertentu. Oleh sebab itu, suatu sistem tidak mungkin hanya
memiliki satu komponen saja, sistem memerlukan dukungan berbagai komponen yang
satu sama lain saling berkaitan.
Suatu sistem memiliki ukuran dan
batas yang relatif, bisa terjadi suatu sistem tertentu pada dasarnya merupakan
subsistem dari suatu sistem yang lebih luas, misalnya: sistem pembelajaran yang
memiliki komponen-komponen tertentu yang
paa dasarnya merupakan subsistem dari sistem pendidikan; dan sistem pendidikan
merupakan subsistem dari sistem sosial masyarakat. Dalam sistem pembelajaran
itupun memiliki subsistem-subsistem yang lebih kecil, misalnya subsistem media,
stategi, dan lain sebagainya.
Kemudian, mengapa pembelajaran
dikatakan sebagai suatu sistem? Karena pembelajaran adalah kegiatan yang
bertujuan, yaitu membelajarkan siswa.
Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan
berbagai komponen, sistem sangat bermanfaat untuk merancang atau merencanakan
suatu proses pembelajaran.
Sedangkan pendekatan sistem
merupaka suatu perangkat alat atau teknik, Alat-alat itu berbentuk kemampuan
(abilitas) dalam:
a) Merumuskan
tujuan-tujuan secara operasional
b) Mengenbangkan
deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat
c)
Melaksanakan
analisis tugas-tugas.
2.2 Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran
Ada dua ciri pendekatan sistem pembelajaran, yakni:
1.
Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang
mengarah ke proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah suatu
penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain, untuk
memberikan kemudahan bagi siswa belajar.
2.
Penggunaan metode khusus untuk mendesain sistem
pengajaran. Metodologi ini terdiri dari prosedur sistematik perencanaan,
perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses belajar dan
mengajar. Kegiatan ini diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus dan
didasarkan pada penelitian dalam belajar dan komunikasi. Penerapan metodologi
ini akan menghasilkan suatu sistem belajar yang memanfaatkan sumber-sumber manusiawi dan non manusiawi secara efisien
agar siswa belajar secara efektif. Dengan demikian, pendekatan sistem merupakan
suatu panduan dalam rangka perencanaan dan penyelenggaraan pengajaran.
Kedua
ciri tersebut pada hakekatnya sejalan dengan pendekatan ilmiah (scientific
approach). Pendapat ilmiah ditandai oleh keyakinan tentang hubungan sebab
akibat antara peristiwa-peristiwa, konsep tentang zat yang tak dapat rusak, dan
keteraturan alam semesta. Metode ilmiah ditandai oleh teknik-teknik untuk
mengamati dan mencatat peristiwa-peristiwa alami, prosedur eksperimental yang
memberikan perlakuan dan pengontrolan variabel-variabel, dan metode-metode
analisis dan penafsiran data.
2.3 Ciri-Ciri Sistem Pengajaran
1.
Rencana, penataan intensional orang-orang, material, dan prosedur-prosedur, yang merupakan
unsur-unsur sistem pengajaran, sesuai dengan suatu rencana khusus, jadi tidak
mengambang.
2.
Kesalingtergantungan (interdependent), unsur-unsur suatu
sistem merupakan bagian yang koheren dalam keseluruhan, masing-masing bagian
bersifat esensial, satu sama lain memberikan sumbangan tertentu.
3.
Tujuan, setiap sistem pengajaran memiliki tujuan
tertentu. “The goal is purpose for which the system is designed”. Ciri ini
menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan
sistem-sistem alami (natural). Sistem-sistem yang dibuat oleh manusia, seperti:
sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintah, semuanya memiliki
tujuan. Sistem-sistem natural, seperti: sistem ekologi, sistem persyaratan pada
hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu sama lain disusun
sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan atau maksud.
Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan
utama sistem pengajaran adalah siswa yang belajar. Tugas seorang perancang
sistem adalah mengorganisasi orang-orang, material dan prosedur-prosedur agar
siswa dapat belajar dengan efisien. Karena itu, melalui proses mendesain
sistem, si perancang membuat rancangan keputusan atas dasar pemberian kemudahan
untuk mencapai tujuan sistem.
Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem
pengajaran adalah siswa, suatu tujuan, dan suatu prosedur kerja untuk mencapai
tujuan. Dalam kontek ini, guru (pangajar) tidak termasuk sebagai unsur sistem,
oleh sebab fungsinya mungkin dalam kondisi tertentu dapat digantikan atau
dialihkan kepada media lain lain sebagai pengganti, seperti: buku, film, slide,
teks yang telah diprogram dan sebagainya. Sebaliknya, administrator mungkin
menjadi salah satu unsur siste, karena ada kaitannya dengan prosedur dan
perencanaan dan pelaksanaan sistem.
Fungsi guru dalam sistem pengajaran ialah sebagai
perancang (designer sistem), dan sebagai guru yang mengajar (unsur suatu sistem).
Pelaksanaan fungsi pertama, guru bertugas menyusun suatu sistem pengajaran,
sedangkan pelaksanaannya mungkin digan tikan atau dilaksanakan oleh tenaga
tenaga lain atau media lain. Pelaksanaan fungsi
kedua adalah guru berfungsi mendesain sistem pengajaran sedangkan dia
sendiri langsung bertindak sebagai pelaksana. Fungsi kedua ini memang wajar,
oleh sebab guru telah menguasai bidang pengajaran, telah berpengalaman dalam
hubungannya dengan para siswanya, dan menguasai prinsip-prinsip dan teknik
pengajaran. Dalam hal ini, berarti guru mendesain dirinya sendiri dalam
kerangka sistem belajar yang dikembangkannya.
2.4 Konsep sistem pengajaran
Sistem
pengajaran adalah suatu kombinasi yang terorganisasi yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sesuai dengan rumusan ini,
orang-orang yang terlibat dalam sistem pengajaranadalah para siswa, para
pengajar (guru), dan tenaga lainnya misalnya tenaga yang membantu dalam laboratorium.
Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film,
audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas,
perlengkapan audio visual, bahkan juga computer. Prosedur meliputi jadwal
metode penyampaian informasi, penyediaan untuk praktek, belajar, pengetesan dan
penentuan tingkat, dan sebagainya.
Rumusan
tersebut tidak terbatas dalam ruang dan tingkat keunikan. System pengajaran
dapat dilaksanakan dalam bentuk membaca buku, system belajar dikelas atau
sekolah, di perguruan tinggi, atau disebuah kota, karena senantiasa ditandai
oleh organisasi dan interaksi antara komponen-komponen satu sama lain untuk
memdidik siswa.
2.5 Desain
pembelajaran
Jika strategi
pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas
pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara
merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan
strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi
membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak
dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya),
masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan
desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun
beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya,
maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap
akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Komponen dasar dari desain pembelajaran adalah:
• Pebelajar ( pihak yang menjadi fokus ) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra syarat.
• Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus ) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pebelajar.
• Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari
• Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro = dalam kurun satu tahun atau mikro = dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.
• Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada pebelajar
• Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi ang sudah dikuasai atau belum.
Dalam disain pembelajaran dikenal beberapa disain
pembelajaran diantaranya adalah:
1.
Model berbasis
sistem,
2.
Mengembangkan teori sistem atau pendekatan sistem
dalam pelaksanaanya..
Adapun cirri-cirinya:
a.
Jumlah komponen
relatif banyak
b.
Seringkali diawali
dengan analisis kebutuhan
c.
Memisahkan
penilaian proses belajar dan penilaian terhadap program belajar
d.
Merupakan
prosedur pengembangan, karena adanya alur feedback dan komponen revisi.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Istilah sistem
adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem
adalah seperangkat komponen atau unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan.
2.
Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang
mengarah ke proses belajar mengajar.
3.
Penggunaan metode khusus untuk mendesain sistem
pengajaran. Metodologi ini terdiri dari prosedur sistematik perencanaan,
perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses belajar dan
mengajar.
4.
Sistem
pengajaran adalah suatu kombinasi yang terorganisasi yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
5.
Komponen dasar
dari desain pembelajaran:
Pebelajar
Tujuan
pembelajaran
Analisis
pembelajaran
Strategi
pembelajaran
Bahan
ajar
Penilaian
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik
oemar. 1990. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung.PT Citra Aditya Bakti.
Hamalik
Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta.
PT Bumi Aksara.
Sanjaya
Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta. Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar