Menulislah sesuai kemampuanmu

Rabu, 16 April 2014

PENDEKATAN SISTEM DAN DESAIN PEMBELAJARAN



PENDEKATAN SISTEM DAN DESAIN PEMBELAJARAN
By: Evi Muzaiyidah Bukhori (Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Mata pelajaran bahasa tidak diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi karena yang dipelajari lebih banyak bahasa sebagai ilmu bukan sebagai alat komunikasi.
Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang sangat penting dan strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru  atau pengelola sekolah dapat menentukan bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran merupakan adalah merupakan sistem. Dalam rangka sistem desain pembelajaran kita  dihadapkan pertanyaan tentang bagaimana cara mendesain suatu program, struktur program yang bagaimana yang akan dipergunakan dan pola mengajar apa yang  akan diterapkan sehubungan dengan pelaksanaan program yang telah didesain.

1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pendekatan sistem pembelajaran itu?
2.       Apa komponen dasar dalam desain pembelajaran?
3.      Pendekatan apa yang digunakan dalam desain pembelajaran?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui pengertian pengertian sistem pembelajaran
2.      Mengetahui komponen dasar dalam desain pembelajaran
3.      Mengetahui pendekatan yang digunakan dalam desain pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian sistem pembelajaran
Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan pengertian diatas, maka ada tiga hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem. Pertama , setiap sistem pasti memiliki tujuan. Kedua, sistem selalu mengandung suatu proses, Proses adalah rangkaian kegiatan. Ketiga, proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsure-unsur tertentu. Oleh sebab itu, suatu sistem tidak mungkin hanya memiliki satu komponen saja, sistem memerlukan dukungan berbagai komponen yang satu sama lain saling berkaitan.
Suatu sistem memiliki ukuran dan batas yang relatif, bisa terjadi suatu sistem tertentu pada dasarnya merupakan subsistem dari suatu sistem yang lebih luas, misalnya: sistem pembelajaran yang memiliki komponen-komponen tertentu  yang paa dasarnya merupakan subsistem dari sistem pendidikan; dan sistem pendidikan merupakan subsistem dari sistem sosial masyarakat. Dalam sistem pembelajaran itupun memiliki subsistem-subsistem yang lebih kecil, misalnya subsistem media, stategi, dan lain sebagainya.
Kemudian, mengapa pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem? Karena pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa.  Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen, sistem sangat bermanfaat untuk merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran.
Sedangkan pendekatan sistem merupaka suatu perangkat alat atau teknik, Alat-alat itu berbentuk kemampuan (abilitas) dalam:
a)     Merumuskan tujuan-tujuan secara operasional
b)     Mengenbangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat
c)     Melaksanakan analisis tugas-tugas.
2.2 Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran
            Ada dua ciri pendekatan sistem pembelajaran, yakni:
1.      Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang mengarah ke proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah suatu penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain, untuk memberikan kemudahan bagi siswa belajar.
2.      Penggunaan metode khusus untuk mendesain sistem pengajaran. Metodologi ini terdiri dari prosedur sistematik perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses belajar dan mengajar. Kegiatan ini diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus dan didasarkan pada penelitian dalam belajar dan komunikasi. Penerapan metodologi ini akan menghasilkan suatu sistem belajar yang memanfaatkan sumber-sumber  manusiawi dan non manusiawi secara efisien agar siswa belajar secara efektif. Dengan demikian, pendekatan sistem merupakan suatu panduan dalam rangka perencanaan dan penyelenggaraan pengajaran.
Kedua ciri tersebut pada hakekatnya sejalan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach). Pendapat ilmiah ditandai oleh keyakinan tentang hubungan sebab akibat antara peristiwa-peristiwa, konsep tentang zat yang tak dapat rusak, dan keteraturan alam semesta. Metode ilmiah ditandai oleh teknik-teknik untuk mengamati dan mencatat peristiwa-peristiwa alami, prosedur eksperimental yang memberikan perlakuan dan pengontrolan variabel-variabel, dan metode-metode analisis dan penafsiran data.

2.3 Ciri-Ciri Sistem Pengajaran
1.      Rencana, penataan intensional orang-orang, material, dan prosedur-prosedur, yang merupakan unsur-unsur sistem pengajaran, sesuai dengan suatu rencana khusus, jadi tidak mengambang.
2.      Kesalingtergantungan (interdependent), unsur-unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam keseluruhan, masing-masing bagian bersifat esensial, satu sama lain memberikan sumbangan tertentu.
3.      Tujuan, setiap sistem pengajaran memiliki tujuan tertentu. “The goal is purpose for which the system is designed”. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem-sistem alami (natural). Sistem-sistem yang dibuat oleh manusia, seperti: sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem pemerintah, semuanya memiliki tujuan. Sistem-sistem natural, seperti: sistem ekologi, sistem persyaratan pada hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu sama lain disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan atau maksud.
Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pengajaran adalah siswa yang belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi orang-orang, material dan prosedur-prosedur agar siswa dapat belajar dengan efisien. Karena itu, melalui proses mendesain sistem, si perancang membuat rancangan keputusan atas dasar pemberian kemudahan untuk mencapai tujuan sistem.
Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pengajaran adalah siswa, suatu tujuan, dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Dalam kontek ini, guru (pangajar) tidak termasuk sebagai unsur sistem, oleh sebab fungsinya mungkin dalam kondisi tertentu dapat digantikan atau dialihkan kepada media lain lain sebagai pengganti, seperti: buku, film, slide, teks yang telah diprogram dan sebagainya. Sebaliknya, administrator mungkin menjadi salah satu unsur siste, karena ada kaitannya dengan prosedur dan perencanaan dan pelaksanaan sistem.
Fungsi guru dalam sistem pengajaran ialah sebagai perancang (designer sistem), dan sebagai guru yang mengajar (unsur suatu sistem). Pelaksanaan fungsi pertama, guru bertugas menyusun suatu sistem pengajaran, sedangkan pelaksanaannya mungkin digan tikan atau dilaksanakan oleh tenaga tenaga lain atau media lain. Pelaksanaan fungsi  kedua adalah guru berfungsi mendesain sistem pengajaran sedangkan dia sendiri langsung bertindak sebagai pelaksana. Fungsi kedua ini memang wajar, oleh sebab guru telah menguasai bidang pengajaran, telah berpengalaman dalam hubungannya dengan para siswanya, dan menguasai prinsip-prinsip dan teknik pengajaran. Dalam hal ini, berarti guru mendesain dirinya sendiri dalam kerangka sistem belajar yang dikembangkannya.

2.4 Konsep sistem pengajaran
            Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi yang terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sesuai dengan rumusan ini, orang-orang yang terlibat dalam sistem pengajaranadalah para siswa, para pengajar (guru), dan tenaga lainnya misalnya tenaga yang membantu dalam laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, bahkan juga computer. Prosedur meliputi jadwal metode penyampaian informasi, penyediaan untuk praktek, belajar, pengetesan dan penentuan tingkat, dan sebagainya.
            Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruang dan tingkat keunikan. System pengajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk membaca buku, system belajar dikelas atau sekolah, di perguruan tinggi, atau disebuah kota, karena senantiasa ditandai oleh organisasi dan interaksi antara komponen-komponen satu sama lain untuk memdidik siswa.
2.5 Desain pembelajaran
Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Komponen dasar dari desain pembelajaran adalah:

• Pebelajar ( pihak yang menjadi fokus ) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra syarat.
• Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus ) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pebelajar.
• Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari
• Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro = dalam kurun satu tahun atau mikro = dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.
• Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada pebelajar
• Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi ang sudah dikuasai atau belum.
Dalam disain pembelajaran dikenal beberapa disain pembelajaran diantaranya adalah:
1.       Model berbasis sistem,
2.      Mengembangkan teori sistem atau pendekatan sistem dalam pelaksanaanya..
Adapun  cirri-cirinya:
a.       Jumlah komponen relatif banyak
b.       Seringkali diawali dengan analisis kebutuhan
c.       Memisahkan penilaian proses belajar dan penilaian terhadap program belajar
d.       Merupakan prosedur pengembangan, karena adanya alur feedback dan komponen revisi.

BAB III
KESIMPULAN
1.                             Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
2.                             Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang mengarah ke proses belajar mengajar.
3.                             Penggunaan metode khusus untuk mendesain sistem pengajaran. Metodologi ini terdiri dari prosedur sistematik perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses belajar dan mengajar.
4.                             Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi yang terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
5.                             Komponen dasar dari desain pembelajaran:
Pebelajar
Tujuan pembelajaran
Analisis pembelajaran
Strategi pembelajaran
Bahan ajar
Penilaian belajar.




DAFTAR PUSTAKA

Hamalik oemar. 1990. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.  Bandung.PT Citra Aditya Bakti.
Hamalik Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta. PT Bumi Aksara.
Sanjaya Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana.

           

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar