Menulislah sesuai kemampuanmu

Selasa, 24 Maret 2015

DIAGNOSIS DAN ALTERNATIF KESULITAN BELAJAR

DIAGNOSIS DAN ALTERNATIF KESULITAN BELAJAR

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap siswa pada prinsipnya berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik (academic performance) yang memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya.
Sementara itu, penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah kita pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan lebih atau yang berkemampuan kurang tidak dihiraukan. Dengan demikian, siswa-siswa yang yang berkategori di luar rata- rata itu (sangat pintar dan sangat bodoh) tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari sini kemudian timbullah apa yang disebut kesulitan belajar (learning difficulty) rendah, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) disebabkan beberapa factor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.

MACAM – MACAM EVALUASI


MACAM – MACAM EVALUASI

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi, hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Melalui eavaluasi dapat diketahui kemajuan-kemajuan belajar yang dialami oleh anak, dapat ditetapkan keputusan penting mengenai apa yang telah diperoleh dan diketahui anak serta dapat merencanakan apa yang seharusnya dilakukan pada tahap berikutnya.
 Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu macam-macamnya pun banyak mulai yang sederhana sampai yang paling kompleks. Evaluasi yang sempurna tidak hanya berobjekkan pada aspek kecerdasan tetapi mencakup seluruh pribadi anak dalam seluruh situasi pendidikan yang dialaminya.

EVALUASI PRESTASI BELAJAR



EVALUASI PRESTASI BELAJAR

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
            Di zaman modernisasi seperti sekarang ini, semuanya mengalami kemajuan khususnya dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, Evaluasi pendidikan berperan penting dalam membantu kemajuan dalam dunia pendidikan.
            Evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Guru, ataupun pengelola pengajaran mengadakan penilaian dengan maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan.
            Apabila sekolah diumpamakan sebagian tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan.

KESULITAN – KESULITAN BELAJAR

KESULITAN – KESULITAN BELAJAR

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pendidikan akan mengalami keberhasilan ketika seorang siswa melalui proses belajarnya dengan baik.
Namun dalam menjalani proses belajar, tiap individu tentu mencetak hasil yang berbeda-beda. Tak jarang mengalami proses kegagalan. Hal  ini terjadi diantaranya dilatarbelakangi oleh kemampuan intelektual, fisik, latar belakang keluarga dan pendekatan yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain.Selain itu, kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa juga menjadi faktor utama terjadinya kegagalan belajar.
Kesulitan-kesulitan itu punya beragam bentuknya, serta dilatarbelakangi oleh banyak hal pula. Tentu proses belajar akan belajar maksimal ketika kesulitan-kesuliatan belajar tersebut bisa teratasi. Namun untuk menemukan solusi atas problematiuka tersebut, sudah sepatutnya harus mengetahui tentang pengertian, faktor penyebab dan manifestasi kesulitan belajar terlebih dahulu.Hal-hal tersebut akan kami paparkan pada makalah kami.

MENGAJAR

MENGAJAR

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)


BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang
Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Sebagian orang menganggap mengajar hanya sebagian dari upaya pendidikan. Mengajar hanya salah satu cara mendidik, maka pendidikan pun dapat berlangsung tanpa pengajaran. Sebagian orang lagi menganggap bahwa mengajar tak berbeda dengan mendidik. Setiap kegiatan kependidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga pendidik yang mempunyai wewenang mengajar, yakni guru atau dosen. Meskipun hingga kini masih banyak orang yang bersikeras mempertahankan ketidaksamaan antara mengajar dan mendidik, dalam kenyataan sehari-hari tidak terdapat perbedaan yang tegas antara keduanya.

PERKEMBANGAN PSYCHO FISIK SISWA

PERKEMBANGAN PSYCHO FISIK SISWA

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan psycho-fisik manusia melalui beberapa tahapan, mulai dari masa bayi hingga masa dewasa dan tua, sebagai pendidik hendaknya mengetahui perkembangan peserta didik.
Banyaknya keaneragaman dalam ciri seorang siswa mengharuskan seorang guru memahami dari segi kondisi fisik, sosial dan ciri kepribadian yang lain pada seorang siswa, hal ini dimaksudkan untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efesien dan dapat menghasilkan yang optimal.
Ada beberapa perkembangan yang berkenaan dengan manusia, dalam makalah ini mengupas tentang pengertian perkembangan psikologi siswa, serta perkembangan lainnya, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan kita sebagai calon-calon pendidik untuk mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berkenaan dengan siswa/pebelajar.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi, maka seorang siswa dituntut untuk bisa mengimbanginya. Untuk itu, salah satu cara yang harus dilakukan adalah melakukan suatu kegiatan yang disebut belajar. Berhasil tidaknya proses belajar tersebut dipengaruhi oleh banyak factor, baik yang berasal dari siswa itu sendiri maupun dari sarana-sarana yang menunjang dalam proses belajar misalnya: penyampaian pendidik dalam menyampaikan materi, dukungan keluarga dan masih banyak lagi.
Sebagai calon pendidik tentunya sangat lazim untuk mengetahui faktor pendukung kegiatan belajar ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara bimbingan dan konseling serta pemberian bahan pelajaran yang berstruktur dan berkualitas.

BELAJAR

                                                                  BELAJAR

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar belakang
Masalah mendidik adalah masalahnya setiap orang, karena setiap orang sejak dahulu hingga sekarang, tentu berusaha mendidik anak-anaknya dan anak-anak lain yang diserahkan kepadannya untuk dididik. Demikian pula dengan masalah “belajar”dan “mengajar”, yang dapat dikatakan sebagai tindak pelaksanaan usaha pendidikan, adalah masalah setiap orang. Tiap orang boleh dikatakan sebagai belajar, misalnya belajarnya seorang murid kepada gurunya, olahragawan kepada pelatihnya, dan sebagainnya.[1]

LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

                                         LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)


A.  PENDAHULUAN
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus-menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, yaitu oleh manusia dan untuk manusia. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan latar sosial-kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Oleh karena itu, pendidikan diselenggarakan berlandaskan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultural setiap masyarakat.
Selain landasan sosiokultural diatas, terdapat pula landasan psikologis. Landasan psikologis ini erat kaitannya dalam setiap upaya pendidikan, utamanya pengajaran. Landasan psikologis akan membekali tenaga kependidikan dengan pemahaman perkembangan peserta didik dan cara-cara belajarnya.

Senin, 23 Maret 2015

PERKEMBANGAN ILMU FIQIH PADA MASA SAHABAT


PERKEMBANGAN ILMU FIQIH
PADA MASA SAHABAT

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Fiqih telah mengalami perkembangan dari abad ke abad, yakni dari masa pertama masa rosul dan sahabat, masa kedua masa tabi`in, dan masa yang ketiga adalah masa pembukuan ilmu-ilmu fiqih.
Tidak dapat di fikirkan jika manusia tanpa mengetahui hukum-hukum fiqih dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, pentingnya hukum fiqih akan terus berlanjut selama manusia tersebut hidup di dunia. Dan hendaknya kita sebagai mahasisiwa mengetahui lebih rinci berkenaan perkembangan fiqih, guna menambah cakrawala wawasan seputar historia ilmu fiqih.
Dalam makalah ini disajikan perkembangan ilmu fiqih beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya bertepatan pada perkembangan fiqih pada masa sahabat.

PERKEMBANGAN ILMU FIQIH PADA MASA RASULULLAH SAW


PERKEMBANGAN ILMU FIQIH
PADA MASA RASULULLAH SAW

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB II
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Fiqih Islam dalam pertumbuhan dan perkembangannya, sama halnya dengan benda hidup baik yang konkrit maupun yang abstrak , tidak lahir tanpa melalui sesuatu, dan tidak mencapai kesempurnaannya dengan satu loncatan saja. Akan tetapi ia lahir dari sesuatu yang telah ada pada sebelumnya, lalu tumbuh secara alamiah, hingga mencapai puncak kematangan dan kesempurnaanya. Kemudian ilmu fiqih mengalami berbagai peristiwa sampai masa tuanya. Pada masa rasulullah saw ilmu syariat barulah di tetapkan, dan pemegang undang-undang hukum Islam pada masa itu adalah Rasulullah saw sendiri.
Hukum-hukum syariat itu ditetapkan karena adanya sebuah peristiwa dan kejadian ataupun bahkan adanya pertanyaan dari para sahabat Rasulullah saw. Karena Islam adalah agama yang benar, dan lurus dan rahmatan lil ‘alamin maka dari itu ditetapkanlah hukum oleh Rasulullah saw yang bersumber pada wahyu Ilahi untuk menyempurnakan agama Allah swt.
              Kondisi ummat Islam pada masa itu sangat lemah dan krisis moral, mereka miskin iman, miskin hati, tingkah laku mereka pun sangat menyalahi aturan yang berlaku. Turunlah wahyu Allah kepada Rasulullah saw yang bertujuan  untuk menyempurnakan akhlaq mereka dan menetapkan suatu hukum. Sejarah fiqih Islam pada haqiqatnya tumbuh dan berkembang pada masa nabi sendiri, karena nabilah yang mempunyai wewenang untuk mentasyri’kan hukum.
            Sumber-sumber yang dipakai rasulullah untuk menetapkan suatu hukum itu semua bersumber pada al-Qur’an (wahyu Allah swt) akan tetapi, disamping Al-Qur’an yang menjadi sumber penetapan hukum adalah sunnah Rasulullah saw dan ijtihad Rasullah beserta para sahabat-sahabatnya. Inilah yang dimaksud sejarah fiqih Islam  yang merupakan ilmu yang membahas tentang keadaan fiqih Islam pada masa Rasulullah saw.

PENILAIAN ACUAN NORMA

PENILAIAN ACUAN NORMA

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Seringkali pengembang intruksional termasuk pengajar menyusun tes setelah proses instruksional berakhir. Ia menyusunnya dalam waktu yang singkat berdasarkan isi pelajaran yang telah diajarkan dan masih segar dalam ingatannya. Keadaan yang seperti itu sangat memungkinkan tidak berfungsinya tujuan intruksional yang telah dirumuskannya. Tes yang disusunnya mungkin konsisten dengan isi pelajaran, tetapi tidak konsisten dengan perilaku yang seharusnya diukur.
Tes yang seharusnya disusun adalah tes yang mengatur tingkat pencapaian mahasiswa terhadap perilaku yang terdapat dalam tujuan intruksional. Tes tersebut mungkin tidak dapat mengukur penguasaan mahasiswa terhadap seluruh uraian pengajar dalam proses intruksional, sebab apa yang diberikan pengajar selama proses tersebut belum tentu seluruhnya relevan dengan tujuan intruksional. Isi pelajaran bukanlah kriteria untuk mengukur keberhasilan proses pelaksanaan intruksional.

CIRI-CIRI TES YANG BAIK

CIRI-CIRI TES YANG BAIK

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Belakangan ini kita ketahui bahwa seringkali rancangan pendidikan  di berbagai yayasan atau lembaga sudah sangat bagus,di lihat dari segi konsep yang ditawarkan.Karena sudah seharusnya elastisitas dan inovasi pendidikan dimunculkan,dalam kondisi keterpurukan dan krisis eksistensi seperti hari ini.Tetapi konsep yang di tawarkan terkadang tidak berbanding lurus dengan realita,dan itu perlu di rubah dan di sempurnakan.Makanya di butuhkan seperangkat alat untuk menyempurnakan kekurangan tersebut,dan salah satunya adalah evaluasi,dan evaluasipun memiliki banyak komponen, diantaranya adalah tes.Setelah ini akan kita bahas terkait tes serta hal-hal yang berhubungan dengan tes secara detail.

CARA DAN INSTRUMENT EVALUASI

CARA DAN INSTRUMENT EVALUASI
(Observasi, wawancara, dan angket)

By : Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Evaluasi pendidikan merupakan tahap sesudah suatu proses pembelajaran dilaksanakan, tentu dalam proses tersebut terdapat gejala-gejala yang timbul baik itu bersifat positif maupun negative. 
Ketentuan penting dalam evaluasi adalah bahwa hasilnya harus sesuai dengan keadaan yang dievaluasi. Mengevaluasi dapat diumpamakan sebagai pekerjaan memotret. Gambar potret/ foto dikatakan baik apabila sesuai dengan hasilnya (bukan lebih baik dari aslinya). Sedangkan gambar pemotretan hasil evaluasi tersebut dalam kegiatan evaluasi dikenal dengan data evaluasi. Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar dapat diperoleh data yang valid,maka alat dan instrumennya juga harus valid. Dan jika pernyataan tersebut dibalik, instrument evaluasi dituntut untuk valid karna diinginkan dapat diperoleh data yang valid, dengan kata lain instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid.

MACAM-MACAM TES OBJEKTIF


MACAM-MACAM TES OBJEKTIF

By : Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN Maliki Malang)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Tes tertulis termasuk dalam kelompok tes verbal, ialah tes yang soal dan jawaban yang diberikan  oleh siswa berupa bahasa tulisan. Kelebihantes ini dapat mengukur kemampuan sejumlah besar peserta didik dalam tempat yang terpisah dalam waktu yang sama.
Dalam tes tulis, peserta didik relatif memiliki kebebasan untuk menjawab soal, sebab tidak banyak pengaruh kehadiran pribadi pendidik dalam soal tersebut, sehingga secara psikologi peserta didik lebih bebas tidak terikat.
Tes tulis secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
Ø  Tes Subyektif (tes uraian)
Ø  Tes Obyektif (tes terstruktur)

GENERATIF TRANSFORMASI

                                         

                                                 GENERATIF TRANSFORMASI

                                                    By: Evi Muzaiyidah Bukhori
                                   (Mahasiswi Pascasarjana UIN Maliki Malang)
BAB 1
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
            Bismillahirrahmanirrahim segala puji milik Allah SWT Tuhan semesta alam yang menciptakan makhluk hidup (manusia) dari berbagai etnis dan suku, dengan aneka ragam bahasa dan dialek. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada pimpinan kita nabi Muhammad SAW. Amin...
 Di dunia pendidikan lebih-lebih dalam  pembelajaran bahasa asing sekurang-kurangnya pasti kita sebagai pendidik melibatkan tiga hal disiplin ilmu yang tidak lepas satu sama lain, yaitu:

PENGGUNAAN/PEMANFAATAN HARDWARE DAN SOFTWARE

PENGGUNAAN/PEMANFAATAN HARDWARE DAN SOFTWARE DALAM PEMBUATAN ANIMASI, DESAIN GRAFIS, GAMBAR, AUDIO, AUDIO VISUL/FLM, DLL DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS ICT/ MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH/MADRASAH

By : Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi Pascasarjana UIN Maliki Malang)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan  Information  and  Communication  Technology  (ICT)  atau  Teknologi  Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, termasuk jaringan komputer. Berbagai teknologi dan  aplikasi  pendukung  juga  telah  dikembangkan  sebagai  upaya  untuk  mendukung  dan mempermudah  aktivitas  kehidupan  manusia dan  organisasi,  termasuk  kegiatan  belajar  mengajar dalam dunia pendidikan.
Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan ICT tersebut, para dosen dan guru dituntut untuk menguasai teknologi (ICT) agar dapat mengembangkan materi-materi pembelajaran berbasis ICT dan memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran.  Terutama pada mata pelajaran PAI. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas kepada pebelajar dalam pembelajaran PAI di sekolah/madrasahlm.
Kehadiran  dan  kemajuan  ICT  di  era  komunikasi  global  dewasa  ini  telah  menjadikan tantangan  kepada  guru  untuk  mampu  menguasainya  sehingga  dapat  memilih dan memanfaatkan ICT secara efektif dan efisien di dalam proses  belajar mengajar yang dikelolanya. Sebelum sampai memilih ICT, hendaknya kita mengetahui hardware dan software. Karena tanpa adanya software dan hardware, pemanfaatan ICT tidak mungkin terlaksana dengan efektif dan efisien.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

By : Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi Pascasarjana UIN Maliki Malang)


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menciptakan tradisi dan budaya baru dalam peradaban umat manusia. TIK yang ditunjang teknologi elektronika mempunyai pengaruh yang sangat luas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan mempunyai tujuan untuk mewujudkan sistem pendidikan menjadi lebih berkualitas.
      Berdasarkan tujuan tersebut, perlu dirancang dan dikembangkan suatu sistem kurikulum yang tepat. Kurikulum yang tepat itu antara lain disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dewasa ini sedang berkembang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Penerapan TIK / ICT memiliki keunggulan tersedianya informasi secara luas, cepat, dan tepat, adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar. Penerapan TIK / ICT juga memiliki keunggulan khas yaitu tidak terbatasi oleh tempat dan waktu.

KAJIAN TEORI DAN APLIKASI TEP DALAM TEKNOLOGI BERBASIS KOMPUTER, ATAU TEKNOLOGI MULTIMEDIA ATAU TEKNOLOGI TERPADU DALAM SUATU PROGRAM ATAU KEGIATAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

KAJIAN TEORI DAN APLIKASI TEP DALAM TEKNOLOGI BERBASIS KOMPUTER,
 ATAU  TEKNOLOGI MULTIMEDIA ATAU TEKNOLOGI TERPADU DALAM SUATU  PROGRAM ATAU KEGIATAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

                     By: Evi Muzaiyidah Bukhori 
         (Mahasiswi Pascasarjana UIN Maliki Malang)           
                                                                         
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan termasuk yang paling diuntungkan dari kemajuan TI karena memperoleh manfaat yang luar biasa. Mulai dari eksplorasi materi-materi pembelajaran berkualitas seperti literatur, jurnal, dan buku, membangun forum-forum diskusi ilmiah, sampai konsultasi/diskusi dengan para pakar di dunia, semua itu dapat dengan mudah dilakukan dan tanpa mengalami sekat-sekat karena setiap individu dapat melakukannya sendiri. Dampak yang sedemikian luas tersebut telah memberikan warna atau wajah baru dalam sistem pendidikan dunia, yang dikenal dengan berbagai istilah e-learning, distance learning,online learningweb based learningcomputer-based learning, dan virtual class room, di mana semua terminologi tersebut mengacu pada pengertian yang sama yakni pendidikan berbasis teknologi informasi.

FIQIH MADANI KONSTRUKSI HUKUM ISLAM DI DUNIA MODERN

 “Book Review
PENDEKATAN FIQIH DALAM BUKU
FIQIH MADANI KONSTRUKSI HUKUM ISLAM DI DUNIA MODERN
Karya Disertasi Muhyar Fanani

By: Evi Muzaiyidah Bukhori
(Mahasiswi pascasarjana UIN Maliki Malang) 

A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat-Nya kami (Evi Muzaiyidah Bukhori, Rizka Eliyana Maslihah dan Ihda Qurrati Aini) dapat menyelesaikan makalah review buku dengan judulFiqih Madani Konstruksi Islam di Dunia Modern karya Disertasi Muhyar Fanani ini dengan baik. Dan makalah ini dikutip untuk memenuhi tugas maka kuliah “Pendekatan Studi Islam” yang diampu oleh Dr. H. Zulfi Mubarok, M. Ag. Namun dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari keterbatasan kemampuannya dalam menulis, sehingga makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna perbaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil pembahasan penulis mengenai penelitian Muhyar Fanani dalam buku “Fiqih Madani Konstruksi Hukum Islam di Dunia Modern”. Dan Muhyar Fanani menggunakan pendekatan sejarah yang kritis, beserta langkah-langkahnya untuk menggali data mengenai konstruksi fiqih madani dalam hukum Islam.
Urgensi topik pendekatan fiqih pada makalah ini adalah untuk memahami paradigma pemikiran Muhammad Syahrur yang senantiasa mengundang kontroversial, khususnya terkait kritik-ideologi Syahrur terhadap ilmu ushul fiqh tradisional. Dimana Muhammad Syahrur ingin merealisasikan sifat dasar hukum Islam yang relevan untuk setiap masa dan tempat, dengan cara mencetuskan teori baru terkait dasar pengambilan hukum Islam, yaitu: teori hudud.