DIAGNOSIS DAN
ALTERNATIF KESULITAN BELAJAR
By: Evi Muzaiyidah
Bukhori
(Mahasiswi PBA UIN
Maliki Malang)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap siswa pada prinsipnya berhak
memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik (academic performance) yang
memuaskan. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu
memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, latar belakang keluarga,
kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang
siswa dengan siswa lainnya.
Sementara itu, penyelenggaraan
pendidikan di sekolah-sekolah kita pada umumnya hanya ditujukan kepada para
siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan lebih atau
yang berkemampuan kurang tidak dihiraukan. Dengan demikian, siswa-siswa yang yang
berkategori di luar rata- rata itu (sangat pintar dan sangat bodoh) tidak
mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya.
Dari sini kemudian timbullah apa yang disebut kesulitan belajar (learning
difficulty) rendah, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh siswa yang
berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh
siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) disebabkan beberapa factor tertentu
yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.